Kejadian 1-5:
Allah memulai segala sesuatu dengan baik, kebaikanNya menjadi dasar. Keraguan manusia akan kebaikan Allah menyebabkan kejatuhan mereka Allah menyelipkan janji pemulihan
Setelah itu semakin terpuruk, bd Kain, dll. Penghujung bab 5, Lamekh berdoa dan menaruh harap akan pemulihan di zaman anaknya, Nuh (=rest) dan bebas dari tanah (=Adam) yang terkutuk. Ketidakpercayaan pada kebaikan Allah membuat kita jatuh, tetapi selalu Allah mengulurkan tanganNya dan menawarkan tempat perhentian (Nuh).
5 bab pertama yang menghantar ke kisah Nuh.
Kej 6-10:
boleh jadi memiliki pola spt 1-5, demikian polanya: Kejatuhan – penghukuman – ada nubuatan pemulihan yg lebih besar (benih) Demikian juga 6-10:
-Kejahatan merajalela sehebat2nya
-penghakiman dan hukuman – banjir
-pemulihan yg melampaui (penulis menyiratkannya dlm kata kunci: Allah menyesal, Allah berjanji tdk akan lagi, pelangi).
Kalo boleh eisegesis – mirip Rm 5:20, “di mana dosa bertambah, rahmat lebih melimpah ruah. Demikian bab 10 diakhiri utk memulai chapter baru dlm kehidupan manusia lewat S, H Y.
Kej 11-15,
Dimulai dengan kisah menara Babel. Sekilas lucu, kok Tuhan kaya repot banget, mosok org mau bangun gedung tinggi aja mau diserakkan. Kata kuncinya: mencapai langit membuat nama. Mungkin sekali maksud penulis bahwa: orang2 itu berusaha mencapai Tuhan dengan kekuatan sendiri atau mereka mau mencapai langit dan men-declare mereka sbg tuhan, atau spt y gagarin bilang “gak ada tuhan di langit”
Akhirnya mereka tercerai berai…..menjadi bangsa2 terserak.
Pemulihannya?
Di kej 15, Allah menjanjikan Abraham menjadi bapa segala bangsa. Ay 6 sangat indah, krn menjadi salah satu batu penjuru surat Roma.
Kesombongan yang mencerai beraikan dikontraskan dengan iman, yang merahmatkan pembenaran (righteousness) dan dalam pembenaran itu terjadilah pemulihan penyatuan manusia (bangsa2) kembali kepada Allah, bukan lewat menara Babel of self righteousness but by grace when Abraham and his descendants (us) believe.
Kej 16-20
Perjalanan hidup (iman) Abraham dan jatuh bangunnya
– Abraham berusaha “menolong Allah” menggenapi janjiNya, dengan Hagar. Menciptakan masalah baru.
– Allah mengulangi dan mengingatkan Abraham akan perjanjian mereka. Kali ini dg tanda sunat (utk mengingatkan?)
– Baik Abraham dan Sara, dua2nya tertawa, ketika dijanjikan Ishak. Bukan hanya Sara.
– Lalu lagi, Abraham berusaha menyelamatkan dirinya dg caranya sendiri dalam kasus Abimelekh
“Jatuh bangun, tetap Allah menggendong Abraham”
Add Comment