freshGrace

Perjamuan Anugerah

Bacaan: 1 Kor 11:17-34

Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan” (1 Kor 11:27)

Suasana hening mencekam.

Pak Pendeta hendak memulai Sakramen Perjamuan Kudus. Suaranya bergetar, menggema di gedung gereja, sementara umat tertunduk dengan gemetar.

“Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya”

“Akuilah dosa-dosamu..” lanjut Pak Pendeta. “Jangan sampai kamu minum dari perjamuan ini kalau kamu tidak layak…..akibatnya….. “. Bergetar suara Pak Pendeta dan tiba-tiba menggelegar… ‘HUKUMAN!”

Menyedihkan. Sungguh sangat menyedihkan. Mari kita baca lagi baik-baik. Paulus mengulang apa yang Tuhan Yesus katakan bahwa perjamuan ini untuk memperingati kematian Tuhan Yesus, dan setiap kali kita makan dan minum, kita memberitakan kematian Tuhan Yesus sampai Dia datang.

Apa artinya kematian Tuhan Yesus? Supaya kita dihukum lagi? Bukankah kita mengingat kematianNya supaya kita selalu ingat bahwa Dia sudah mati bagi kita dengan demikian TIDAK ADA lagi penghukuman buat kita?

Justru kita makan dan minum di perjamuan dengan cara yang tidak layak, ketika kita mengabaikan anugerahNya dan pengorbananNya. Sayangnya, karena kita tidak percaya dan kita menolak anugerah pengorbananNya dan berkat kesembuhan Tuhan yang sudah Tuhan sediakan di depan mata, sehingga banyak orang yang sakit (padahal bisa sembuh) malahan jadi sakit terus-terusan dan meninggal di luar rencana Tuhan. (Tentu ada banyak alasan seseorang sakit dan meninggal, seringkali hanya Tuhan yang tahu jawabannya juga. Namun sayang sekali, kalau sebetulnya Tuhan menyediakan tetapi kita tolak, bukan?)

Saudara, jangan takut. Lihatlah kayu salib, kalau bukan karena kasih untuk apa Dia tergantung di situ? Nikmatilah perjamuanmu dengan Tuhan dalam sukacita yang penuh!

Perjamuan kudus itu adalah perjamuan anugerah, perjamuan yang meluap dengan sukacita untuk mengingat apa yang Tuhan sudah lakukan untuk kita.

Sending
User Review
5 (1 vote)

Add Comment

Klik sini untuk komentar