freshGrace

Memikul Kuk

Oleh: Henry SL

“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Mat 11:29)

Kalau kita membaca ayat ini terkadang kita bingung. Di situ dibilang bahwa Tuhan Yesus mengajak khalayak yang sedang letih lesu dan berbeban berat, untuk datang kepadaNya dan Dia akan memberi kelegaan kepada mereka.
Tetapi ayat berkutnya, kok malah menawarkan kuk? Apakah kuk itu tambahan beban dengan segala aturan agamawi? Apakah kita diingatkan untuk semakin mentaati semua hukum Tuhan dengan sempurna sesuai dengan “kuk”-Nya?

Kalau memang demikian, maka benar- benar bertentangan dengan maksud Tuhan Yesus. Justru Dia sedang memanggil mereka yang berbeban berat karena dibebani segala macam aturan agamawi oleh para Ahli Taurat.
Kata ‘kuk” yang dipakai di sini berasal dari akar kata “bergabung, digabungkan oleh sebuah kuk”. Seperti sepasang lembu, misalnya dipasangkan ke kuk tersebut. Saat kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita maka kita “dipasangkan” dengan Dia dan menjadi satu dengan Dia.

Bayangkan kita menjadi satu tim dengan Tuhan Yesus! Kalau misalkan kita bermain bulutangkis ganda, dan pasangan kita adalah Tuhan Yesus, Saudara siap maju ke Olimpiade dan Thomas/Uber Cup? Kalau kita dipasangkan saja dengan salah satu dari Tontowi atau Liliyana saja, kita pasti dengan pede-nya siap menantang para jagoan di kota kita kan?

Jikalau Tuhan Yesus pasangan kita, apa sih beban yang kita takutkan?

Apalagi kalau dipasangkan dengan Yesus! Itulah maksud pesan di atas? Titik beratnya bukan pada kuk-Nya, tetapi, bahwa kita berjalan bersama dengan Tuhan Yesus dan Dia akan meannggung segala beban kita, sementara kita menjalani perjalanan kita di muka bumi yang fana ini.

Sending
User Review
1 (1 vote)

Add Comment

Klik sini untuk komentar