Ulasan RCL

Ulasan Bahan Khotbah RCL: Markus 6:30-34, 53-56

Ditulis oleh: AAS (Dimuat seizin penulis).

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
6:32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.
6:33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka.
6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

6:53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ.
6:54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus.
6:55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.
6:56 Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

A. Dua perikop

Bahan khotbah RCL Minggu ini adalah Markus 6:30-34 dan Markus 6:53-56.

Kedua bagian Injil Markus itu berasal dari dua perikop yang berbeda dan terpisah.

Berikut ini konteks perikop di sekitarnya.

  1. Markus 6:1-6a “Yesus ditolak di Nazaret”
  2. Markus 6:6b-13 “Yesus mengutus kedua belas rasul”
    3.. Markus 6:14-29 “Yohanes Pembaptis dibunuh”
  3. Markus 6:30-43 “Yesus memberi makan 5.000 orang”
  4. Markus 6:45-51 “Yesus berjalan di atas air”
  5. Markus 6:53-56 “Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret”
  6. Markus 7:1-23 “Yesus konflik lagi dengan orang Farisi dan ahli Taurat Yerusalem”
  7. Markus 7:24-30 “Perempuan Siro-Fenisia yang percaya”

Sesudah konflik di nomor 7, Yesus mulai melayani di daerah orang non-Yahudi di nomor 8.

Jadi, daerah pelayanan Yesus di nomor 1-7 adalah di daerah orang Yahudi.

Bahan khotbah Markus 6:30-34 adalah bagian awal dari perikop nomor 4: “Yesus memberi makan 5.000 orang”.

Dalam bagian awal itu, Yesus belum melakukan mukjizat pemberian makan 5.000 orang.

Jadi, cerita mukjizat pemberian makan 5.000 orang (Mrk. 6:35-43) dilompati atau tidak dijadikan bahan khotbah RCL.

Sedangkan, Markus 6:53-56 adalah perikop utuh nomor 6: “Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret”.

Jadi, ada satu perikop yang dilompati, yaitu perikop nomor 5 “Yesus berjalan di atas air”.

Pertanyaannya: mengapa tim RCL menetapkan bahan khotbah seperti itu?

Apa benang merah atau tema pemersatu dari kedua perikop yang berbeda dan terpisah itu?

B. Peta Markus yang teologis

Sekalipun Markus tampaknya kurang mengetahui peta Palestina dengan baik, ia tampaknya memiliki pemikiran teologis sehubungan dengan “peta” Palestina yang dibayangkannya.

Ada dua tempat utama yang tampaknya ada di pikiran Markus.
Galilea sebagai tempat pelayanan Yesus yang utama.
Yerusalem sebagai tempat para lawan Yesus yang utama sehingga Yesus menderita dan dibunuh di sana.

Hampir setengah Injil Markus digunakan untuk menceritakan pelayanan Yesus yang utama di Galilea (1:14-9:50), lalu Yesus mulai bergerak ke Yudea dan Yerusalem (psl. 10), dan akhirnya Yesus masuk ke Yerusalem dan dibunuh di sana (psl. 11-16).

Sesudah Yesus dibangkitkan Allah, Ia kembali memulai pelayanan-Nya di Galilea (14:28; 16:7).

Selain membagi dua keseluruhan Injilnya berdasarkan dua tempat utama itu, Markus tampaknya juga membagi tempat-tempat pelayanan Yesus di Galilea dan sekitarnya menjadi dua jenis daerah, yaitu daerah orang Yahudi dan daerah orang non-Yahudi.

Dua jenis daerah itu paling terlihat pada dua tepi danau yang berseberangan dari Danau Galilea.

Contohnya:

  1. Di tepi danau daerah orang Yahudi, Yesus mengajarkan sejumlah perumpamaan (4:1-34).
  2. Menjelang malam, Yesus mengajak para murid ke seberang dan di tengah danau terjadilah mukjizat angin ribut diredakan (4:35-41).
  3. Akhirnya, Yesus dan para murid sampai di seberang danau, yaitu daerah orang non-Yahudi yang dinamakan “daerah orang Gerasa” (5:1-20).

Sesudah disembuhkan Yesus, orang Gerasa yang sebelumnya kerasukan roh jahat itu kemudian bersaksi di daerah Dekapolis, daerah orang non-Yahudi (5:20).

  1. Dari sana, Yesus menyeberang lagi ke daerah Yahudi dan menyembuhkan perempuan Yahudi yang sakit pendarahan 12 tahun dan membangkitkan anak Yairus yang sakit dan meninggal dunia (5:21-43).
  2. Yesus lalu pulang ke tempat asalnya, Nazaret.
    Di daerah Yahudi itu, Yesus ditolak (6:1-6a).
  3. Masih di daerah Yahudi, selanjutnya Yesus mengajar keliling desa dan mengutus kedua belas rasulnya (6:6b-13).

Cerita tentang Yesus tiba-tiba diinterupsi dengan cerita tentang pembunuhan Yohanes Pembaptis (6:14-29).

  1. Masih di daerah Yahudi, Yesus naik perahu dan ketika mendarat “di tempat yang sunyi” (6:31-32), Ia memberi makan 5.000 orang Yahudi (6:30-44).
  2. Sesudah itu, Yesus mendesak para murid untuk berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida (6:45).

Di tengah danau, terjadilah mukjizat Yesus berjalan di atas air dan Ia meredakan angin sakal (Mrk. 6:45-52).

Di perikop ini, “peta” Markus tampaknya agak ngawur.

Tujuannya Betsaida (6:45), mengapa mendaratnya di Genesaret (6:53)? *)

*) Catatan: Betsaida ada di utara Danau Galilea atau sebelah timur Yordan, sedangkan Genesaret diduga ada di tepi barat Danau Galilea atau sebelah barat Yordan.

Mungkin perikop Markus 6:45-52 itu adalah sisipan yang nama tempatnya (Betsaida) tidak dikoreksi Markus sehingga terjadilah kejanggalan di atas.

Lukas mengoreksi perikop Markus 6:45-52 dengan dua cara.

Pertama, lokasi Betsaida dipakai Lukas sebagai lokasi mukjizat pemberian makan 5.000 orang (Luk. 9:10-17) yang di Injil Markus justru terjadi di seberang Betsaida, yaitu di “tempat yang sunyi” (TB2: “tempat yang terpencil”).

Kedua, cerita Markus tentang penyeberangan para murid dari “tempat yang sunyi” ke Betsaida itu dihapus Lukas.

Jadi, cerita Yesus berjalan di atas air juga dihapus Lukas.

Dengan kedua cara itu, Lukas berhasil mengatasi ketidak-konsistenan dalam Markus 6:45-52.

  1. Masih di daerah Yahudi, Yesus mendarat di Genesaret dan banyak orang sakit dibawa kepada-Nya untuk disembuhkan (6:53-56).

Kesimpulan:

Berdasarkan perbedaan daerah orang Yahudi dan daerah orang non-Yahudi, Markus tampaknya sengaja memperlihatkan bahwa Kerajaan Allah yang dihadirkan dalam pelayanan Yesus berlaku bagi orang Yahudi maupun orang non-Yahudi (termasuk jemaat Markus di luar dunia cerita).

Sekalipun orang Yahudi sudah menolak Yesus, anugerah Kerajaan Allah tetap diberikan kepada mereka.

Pertanyaannya: sehubungan dengan bahan khotbah RCL –Markus 6:30-34 dan 6:53-56–, pelayanan Yesus terjadi di mana?

Markus 6:30-34 adalah bagian awal dari perikop “Yesus memberi makan 5.000 orang”.

Lokasi terjadinya mukjizat itu hanya disebut “tempat yang sunyi” (TB1) atau “tempat yang terpencil” (TB2) di Markus 6:31-32.

Namun, Markus memiliki dua cerita mukjizat “kembar” tentang pemberian makan banyak orang.
Mukjizat pertama di Markus 6:35-44 dan mukjizat kedua di Markus 8:1-10.

Lokasi mukjizat kedua tidak terlalu jelas, tetapi tampaknya di daerah orang non-Yahudi sebab konteks terdekatnya menceritakan perjalanan Yesus ke daerah non-Yahudi: Tirus, Sidon, dan Dekapolis (7:24, 31).

Berdasarkan dua cerita kembar itu, lokasi mukjizat pertama tampaknya daerah orang Yahudi.

Dugaan itu juga didukung oleh angka “12” yang menjadi jumlah bakul sisa makanan (6:43).
Angka “12” itu mungkin merujuk ke 12 suku Israel.

Selanjutnya, setting tempat untuk Markus 6:53-56 disebutkan secara eksplisit, yaitu Genesaret (6:53).

Dalam “peta” Markus, Genesaret itu tampaknya dianggap sebagai daerah orang Yahudi karena sesudah konflik dengan orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem yang datang ke sana (7:1-23), barulah Yesus pergi ke daerah non-Yahudi: Tirus (7:24) dan Sidon (7:31).

Jadi, Markus 6:30-34 dan 6:53-56 sama-sama memiliki setting tempat: daerah orang Yahudi.

Dengan kata lain, sekalipun Yesus sudah ditolak orang Yahudi (6:1-6a) dan bahkan Yohanes Pembaptis sudah dibunuh raja orang Yahudi (6:14-29; *), Kerajaan Allah melalui pelayanan Yesus tetap berlaku bagi orang Yahudi.

*) Markus menggunakan istilah “raja” untuk Herodes Antipas.
Sekalipun istilah itu kurang tepat secara historis karena Herodes Antipas bukan raja, istilah itu memberi nuansa atau memperkaya makna penolakan terhadap para pemberita Kerajaan Allah.

C. Tafsiran Markus 6:30-34

C.1. Markus 6:30 – Jembatan dari dua episode

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

Markus 6:30 di atas adalah bagian pembukaan dari episode baru tentang mukjizat pemberian makan 5.000 orang (6:30-44).

Namun, ayat tentang kembalinya para rasul itu juga merujuk ke episode sebelumnya, yaitu pengutusan mereka di Markus 6:6b-13.

Jadi, ayat itu berfungsi sebagai jembatan atau mata rantai yang menyambungkan dua episode yang berbeda.

Pertanyaannya: mengapa Markus berusaha “menyambungkannya”?

Berhubung di episode selanjutnya Yesus tetap mengajar dan para rasul tetap melayani “perjamuan makan” 5.000 orang, tampaknya Markus ingin mengatakan bahwa tidak ada waktu istirahat bagi pemberita Kerajaan Allah seperti Yesus dan para rasulnya.

C.2. Markus 6:31-32 – Kebutuhan untuk beristirahat

6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
6:32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.

Sesudah para rasul pulang dari tugas pengutusannya, Yesus tampaknya melihat kebutuhan mereka untuk beristirahat.

Narator menambahkan keterangan bahwa mereka bahkan tidak sempat makan.

Lalu mereka bermaksud mengasingkan diri ke “tempat yang sunyi” (TB1) atau “tempat yang terpencil” (TB2).

C.3. Markus 6:33 – Tantangan pelayanan yang tak terhindarkan

6:33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka.

Rupanya tujuan ke tempat yang sunyi atau terpencil itu diketahui banyak orang.

Rupanya tempat itu tidak terlalu jauh sehingga dapat dicapai lebih cepat melalui jalan darat.

Akibatnya, tempat yang sunyi itu berubah menjadi tempat yang tidak sunyi.

Terpencil tidak lagi bermakna “sunyi”.

Kehadiran banyak orang itu menjadi “tantangan pelayanan” bagi Yesus dan para rasul-Nya yang ingin beristirahat di sana.

C.4. Markus 6:34 – Belas kasihan Yesus

6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka

Di ayat 34 itu, jumlah orang banyak itu belum diberitahukan kepada pembaca.

Baru di ayat penutup (44), jumlahnya diberitahukan Narator, yaitu 5.000 orang laki-laki.

Melihat orang sebanyak itu, Yesus berubah pikiran karena hati-Nya tergerak oleh belas kasihan kepada mereka.

Di dalam hati Yesus yang berbelas kasihan, mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala.

Ungkapan “seperti domba yang tidak mempunyai gembala” adalah ungkapan teologis dari PL.

LAI memberi beberapa rujukannya: Bilangan 27:17; 1 Raja-raja 22:17; 2 Tawarikh 18:16; Yehezkiel 34:5; Zakharia 10:2.

Dengan kata lain, Markus tampaknya ingin mengatakan bahwa Yesus adalah gembala yang diutus Allah untuk memimpin umat-Nya bukan dengan kuasa, melainkan dengan hati yang berbelas kasihan (compassion) (bnd. Mrk. 10:42-45).

C.5. Kesimpulan

Bahan khotbah RCL berhenti di ayat 34.

Jadi, cerita mukjizat pemberian makan 5.000 orang tidak diikutsertakan (ay. 35-44).

Mengapa begitu?

Tampaknya tim RCL ingin memfokuskan perhatian pengkhotbah pada bagian awal dari Markus 6:30-44 itu dan bukan pada cerita mukjizatnya.

Menurut sy, minimal ada dua hal yang menarik di bagian awal itu.

Pertama, Markus menggambarkan pelayanan Yesus dimotivasi oleh hati yang berbelas kasihan (compassion).

Kedua, Markus menggambarkan Yesus sebagai gembala yang diutus Allah untuk menggembalakan domba-domba-Nya.

D. Tafsiran Markus 6:53-56

D.1. Lokasi: Genesaret

6:53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ.

Dalam butir “B. Peta Markus yang teologis”, sy sudah membahas bahwa peta Markus di kasus ini agak ngawur.

Dalam episode sebelumnya, para rasul diceritakan berlayar ke arah Betsaida (6:45).

Namun, anehnya, mereka mendaratnya di Genesaret (6:53).

Padahal, Betsaida berada di utara Danau Galilea atau sebelah timur Yordan, sedangkan Genesaret diduga berada di tepi barat Danau Galilea atau sebelah barat Yordan.

Mengapa kesalahan itu bisa terjadi?

Menurut sy, dalam menyusun Injilnya, Markus sering menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia (tradisi gereja).

Jadi, Markus 6:45-52 dan Markus 6:53-56 pada mulanya adalah dua bahan yang berbeda dan terpisah.

Markus merangkai kedua bahan itu tanpa peduli atau tanpa menyadari bahwa akibat dari perangkaian itu terjadi inkonsistensi tempat: Betsaida vs Genesaret.

Terlepas dari kesalahan Markus itu, Genesaret yang dibayangkan Markus tampaknya adalah daerah orang Yahudi.

Jadi, sumarium di Markus 6:53-56 itu pada dasarnya meringkas kegiatan pelayanan Yesus di daerah orang Yahudi atau bagi orang Yahudi.

Nanti, di Markus 7:24-dst., barulah Yesus melayani ke daerah orang non-Yahudi.

D.2. Genre: Sumarium

Genre sastra dari Markus 6:53-56 adalah sumarium atau laporan ringkas (summary report).

Genre “sumarium” itu sering dipakai Markus untuk membuka atau menutup satu bagian atau rangkaian episode.

Drewes menyebutkan sejumlah rujukannya, yaitu: Markus 1:14-15; 1:32-34; 1:39; 2:13; 3:7-12; 4:33-34; 6:53-56.

Berikut ini contohnya.

1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
1:15 kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”

3:7 Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea,
3:8 dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya.
3:9 Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya.
3:10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya.
3:11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Anak Allah.”
3:12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

4:33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka,
4:34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Ciri-ciri dari sumarium itu adalah kegiatan pelayanan Yesus diceritakan secara umum saja, tidak ada peristiwa spesifik yang melibatkan tokoh tertentu (: Yairus, perempuan yang sakit pendarahan, orang Gerasa yang dirasuk 2.000 roh jahat, dst.).

Ada dua cara untuk memahami “sumarium”.

Pertama, sumarium itu pada dirinya sendiri dipahami sebagai cerita ringkas yang berdiri sendiri.

Kedua, sumarium itu dipahami dalam hubungannya dengan bagian sebelumnya atau bagian sesudahnya.

Dalam cara kedua ini, hal-hal yang diceritakan di bagian sebelum atau sesudahnya itu adalah “contoh-contoh kasus” (spesifik) dari hal yang akan/sudah disampaikan secara umum (general) di sumarium itu.

D.3. Sumarium yang lain dari yang lain

6:54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus.
6:55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.
6:56 Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya [koreksi: menjamahnya] menjadi sembuh.

Sumarium biasanya meringkas kegiatan pelayanan Yesus.
Jadi, tokoh utamanya adalah Yesus.

Namun, sumarium di Markus 6:53-56 berbeda.
Tokoh utamanya bukan Yesus, melainkan orang-orang yang datang kepada Yesus.

Mereka adalah orang-orang yang datang kepada Yesus dengan membawa orang yang sakit di atas tilam (6:55).

Mereka adalah orang-orang yang meletakkan orang sakit di pasar agar diperkenankan menjamah jumbai jubah Yesus (6:56).

Pembaca yang tidak membaca Injil Markus dari awal mungkin bisa gagal paham:
“Kok bisa sembuh hanya dengan menjamah jumbai jubah Yesus?
Apakah jumbai jubah Yesus memiliki kesaktian karena sesuai dengan perintah Allah kepada Musa (Bil. 15:37-41)?
Apakah orang Kristen atau minimal pendetanya harus memakai jubah berjumbai seperti Yesus?”

Markus sebenarnya sudah “mencegah” kemungkinan salah paham seperti itu.

Mengenai orang yang datang kepada Yesus dengan membawa orang sakit di atas tilam, Markus sudah memberi “contoh kasus”-nya di episode “Orang lumpuh disembuhkan” (Mrk. 2:1-12).

Dalam episode kesembuhan orang lumpuh itu, ada dua hal yang penting:
(1) Yesus sebagai Anak Manusia yang penuh kuasa (2:10);
(2) iman dari empat orang yang membawa si lumpuh itu (2:5).

Mengenai orang yang disembuhkan dengan menjamah jubah Yesus, Markus juga sudah memberi “contoh kasus”-nya di episode “Yesus menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan dan Yesus membangkitkan anak Yairus” (Mrk. 5:21-43).

Dalam episode kesembuhan perempuan yang sakit pendarahan itu, ada dua hal yang penting:
(1) Yesus sebagai Mesias yang memiliki kuasa untuk menyembuhkan penyakit yang tidak bisa disembuhkan tabib mana pun dan Yesus bahkan memiliki kuasa untuk membangkitkan orang mati (5:26; 5:43);
(2) iman dari perempuan yang sakit itu (5:34).

Jadi, dalam sumarium mukjizat penyembuhan di Markus 6:53-56 itu, ada dua hal yang tidak diungkapkan Markus secara eksplisit, tetapi sudah disampaikannya melalui kasus-kasus serupa di episode-episode sebelumnya.

Dua hal itu adalah diri Yesus yang penuh kuasa dan iman dari orang yang membawa si sakit atau iman dari si sakit itu sendiri.

Bagaimana dengan jumbai jubah Yesus?

Tampaknya itu cuma properti atau perlengkapan cerita untuk menekankan bahwa cukup dengan menjamah jumbai itu kuasa Yesus akan mengalir dan menyembuhkan mereka.

Dalam melakukan mukjizat penyembuhan, Yesus tampaknya tidak punya metode khusus, apalagi tongkat sakti seperti Musa.

E. Penutup: Menyatukan dua perikop yang berbeda

Markus 6:30-34 dan Markus 6:53-56 adalah dua perikop yang berbeda dan terpisah.

Bagaimana menyatukan keduanya?

Mungkin begini caranya:

Perikop pertama (6:30-34) berfokus pada diri Yesus yang melayani orang banyak karena berbelas kasihan (compassion) kepada mereka.

Yesus adalah gembala yang diutus Allah untuk menggembalakan domba-domba-Nya.

Perikop kedua (6:53-56) berfokus pada diri orang banyak dan orang sakit yang datang kepada Yesus karena mereka beriman kepada Yesus.

Jadi, belas kasihan dari Sang Gembala disambut dengan iman oleh banyak orang Yahudi yang bersedia menjadi domba-domba-Nya.

Belas kasihan dan iman adalah dua unsur penting di dalam perwujudan Kerajaan Allah.

Sending
User Review
0 (0 votes)
Tags

Add Comment

Klik sini untuk komentar